Pemerintah Desa Cipedes Gelar “Soft Launching Wisata Sungai Purba CISETRA dan Edukasi Wisata”

admin

KUNINGAN – CNN

Cisetra merupakan salah satu sungai purba yang dahulu kala berada di dasar laut di kedalaman 0 sampai 200 MDPL, karena pergerakan dua lempeng sehingga naik ke permukaan. Sungai Cisetra satu-satunya sungai purba di Kuningan. Sesuai hasil penelitian dari Persatuan Pemandu Geo Wisata Indonesia (PGWI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Cisetra berada dalam kawasan Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan. Desa Cipedes dengan Luas 911.00 Ha terdiri dari 6 Dusun, 27 RT, dan 4 RW ini menyimpan potensi wisata desa yang begitu indah, tidak hanya tentang ‘sungai purba’, di dalamnya terdapat edukasi wisata pertanian, perikanan, peternakan, keragaman tapak bumi  (Geositel), Industri batuan beku Cijompang, Sawah Terasering, serta masih banyak lagi potensi lainnya yang belum tergali di Desa Cipedes.

 

Pada hari Rabu, tanggal 26 Januari 2022, bertempat di Dusun Cisalak, Pemerintah Desa Cipedes menggelar acara yang bertemakan ‘Soft Launching Wisata Purba CISETRA dan Edukasi Wisata’. Acara yang di ‘gagas’ oleh Kepala Desa Cipedes dibantu oleh Karang Taruna Desa Raksa Buana berhasil ‘memancing’ warga masyarakat, bahkan pemerintah Kabupaten Kuningan, serta para tamu undangan lainnya untuk hadir dan menghadiri acara tersebut.

Dalam sambutanya, Kepala Desa atau warga setempat memanggilnya Kuwu, A. Rusdiana, S.I.P, mengatakan, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselengaranya acara ini, khususnya kepada Mang Aja dan Mang Dikdik atas inisiasinya. acara ini digelar dalam rangka silaturahmi dan peluncuran wisata desa serta Edukasi Wisata Cipedes.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian teman-teman dari PGWI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, bahwa sungai purba ini sudah berusia sangat tua, hal itu di perkuat dengan di temukanya fosil batu yang menyerupai ‘candi’ di sungai tersebut, ditambah dengan berjejernya bebatuan di tebing sungai, namun pihaknya belum bisa memastikan berapa usia sungai purba ini dikarenakan secara akademisi belum ada pihak terkait yang secara langsung meneliti kebenaranya, “ ucap Rusdiana seraya mengatakan kami berharap adanya pihak terkait yang membantu secara ilmiah agar keakuratan data bisa diteliti dengan benar.

Kuwu menambahkan, proses pelestarian hutan, sungai purba, serta alam akan terus di jaga, di lestarikan. Perlu diketahui, bahwa sumber dana untuk merawat, menjaga, melestarikan bersumber dari swadaya desa dan masyarakat, sampai hari ini pun belum ada pihak dari pemerintah Kabupaten Kuningan yang membantu anggaran, “ katanya sembari mengigatkan kepada perwakilan Pemkab Kuningan tolong disampaikan kepada Pak Bupati, pernah ‘janji’ apa ke desa Cipedes??, sekarang kami menunggu janji itu, demi kemajuan desa Cipedes terkhusus Wisata Desa Cisetra ini.

Lebih jauh Ia menyampaikan, bahwa di desa Cipedes ini terdapat 12 mata air dan baru 2 mata air yang berhasil di selamatkan, yakni di Cisego dan di Mansaga. Selain mata air, desa ini masih memiliki lahan yang begitu besar, lebih dari 300 Ha yang belum termaksimalkan secara produktif, karena kami masih kekurangan ‘bibit-bibit’ Sumber Daya Manusia, ditambah masih perlu nya edukasi terhadap pertanian dan lainnya agar kedepanya desa Cipedes bisa sejahtera, mandiri, “ jelasnya.

Sementara itu, dalam sambutanya, ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Drs. H. Ujang Kosasih, M.Si, bercerita bayangan dari undangan yang di terima dirinya untuk menghadiri acara ini ternyata jauh dari apa yang di bayangkanya. Sepanjang jalan yang tidak kunjung jua sampai ke tempat tujuan, hingga terbayang betapa kagetnya ketika ia menanyakan kepada pak hansip dengan jawaban, “ punten Pak, mobilnya di parkir disini saja, bapa sekarang pindah ke mobil (coltbak/mobil untuk narik sayuran), karena jalan kesana masih jauh, katanya. Tidak mengindahkan saran pak hansip, saya dengan nekad melaju sendiri dan akhirnya kekagetan saya terbayar dengan nuansa alam yang begitu indah.

“ Saya bersyukur bisa berada di tengah-tengah acara ini, dengan suguhan ‘alam’ yang begitu indah, Cisetra memang luar biasa pemandanganya. Bayangan saya dirumah, jauh dari apa yang sebenarnya terjadi, terimakasih pak Kuwu, hari ini perjalanan saya menuju desa Cipedes ini sangat luar biasa indahnya, “ ucapnya.

Pihaknya pun mengatakan, siap untuk membantu menyuarakan kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan beserta jajaranya, apa yang menjadi kesulitan, keinginan demi terus terlestari alam yang begitu indah. Kami siap bantu pak kuwu, “ tegas H. Ujang Kosasih.

Dikesempatan yang sama, dalam sambutanya Kadisporapar, Dr. H. Toto Toharuddin, M.Pd,  mengatakan, saya dan Pak Kuwu ini teman seperjuangan yang akhinya berpisah dengan jalan yang berbeda namun tetap dan akan saling melengkapi dalam setiap kegiatan apapun. Saya pertama kali menginjakan kaki ke desa cipedes tepatnya di Sungai Cisetra ini di tahun 1992, alhamdulilah ini kali ke tiga nya saya masih bisa menginjakan kaki di tempat ini dengan perubahan yang besar. ‘’ Hatur nuhun kasadaya anu parantos ngajaga, ngarawat, ngalestarikeun Cisetra, ‘’ katanya menambahkan, kami akan suport terkait sarana dan prasana di tempat ini.

Di kesempatan terpisah, media cnn (cakrawalanusantaranews) menanyakan terkait kebijakan siapakah yang bertanggungjawab terkait dengan pemeliharaan, perbaikan Jl. Longkewang – Kadugede – Ciniru, sepanjang perjalan menuju Dusun Cisalak, Desa Cipedes, jalan tersebut yang kami lalui sangat tidak layak untuk di lalui, dengan kawasan hutan didalamnya, jawab Kuwu Rusdiana, itu merupakan jalan Provinsi, yang tentu kebijakannya ada di provinsi, namun hingga sekarang jalan tersebut belum juga ada yang menyentuh dari dinas terkait di provinsi, padahal jalan tersebut merupakan jalan yang selalu di lalui untuk menuju akses Cipedes – Ciniru. Semoga Pemerintah Provinsi melalui dinas terkait bisa secepatnya melihat, serta memperbaiki jalan tersebut, “ harapnya.

 

Turut hadir dalam acara tersebut, Pemerintah Kabupaten Kuningan, Ketua DPRD Kuningan, Disporapar Kuningan, Dinas Ekonomi Kreatif & industri Pariwisata, Dinas-Dinas se-Kabupaten Kuningan, Direktur Utama Bank Kuningan beserta jajaranya, Ketua KNPI Kuningan dan jajaranya, Muspika se-Kecamatan Ciniru, Kecamatan Ciniru, Kapolsek beserta jajaranya, Danramil beserta jajaranya, Kepala Desa Cipedes beserta aparaturnya, Lembaga Desa, BPD, LPM, Karang Taruna, Universitas Kuningan, Dinas Perhubungan Kab. Kuningan, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pecinta Lingkungan, Kawargian Abah Alam beserta kawargianya, Inisiator Buruan Sae se-Asia Pasific, Brotherhood, para tamu undangan, tokoh masyarakat, warga masyarakat, serta para hadirin lainnya.

Perhelatan Acara tersebut pun ditutup dengan penanaman pohon dengan para tamu undangan dan pihak terkait. Dengan pemberian secara simbolis oleh Inisiator ‘Buruan Sae’ se Asia Pasific Gingin Ginanjar memberikan cenderamata ‘Buruan Sae’ dan bibit pohon. Kemudian dilanjutkan oleh Abah Alam (Sesepuh Kawargian Abah Alam) memberikan simbolis pembagian kepada anak yatim-piatu di Dusun Cisalak yang diterima langsung oleh Pak Kuwu, juga simbolis lainnya dari para undangan terkait. (Agung Jaelani).

www.cakrawalanusantaranews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

AKLAMASI UNTUK REGGY DI MUSDA ITLA JABAR

Share this on WhatsAppJAWABARAT – CNN Sebuah pesta demokrasi organisasi khususnya acara musyawarah tingkat daerah atau nasional kadang menjadi sebuah ajang unjuk gigi, ajang bergengsi untuk menunjukkan jati diri. Banyak cara dan upaya yang rasional maupun klenik, adu kekuatan, strategi, orasi hingga serangan fajar yang dilakukan para calon ketua yang […]

Subscribe US Now

WhatsApp chat