Potret ‘Biadab’ Oknum Pendidik, Sepanjang tahun 2019, Sedikitnya 17 Kasus Kekerasan Seksual Menimpa Pelajar. KPAI Minta Sekolah Dilengkapi CCTV

admin

“Ini pelakunya adalah guru dan wali kelasnya. Mengerikannya guru-guru ini adalah guru olahraga dan guru agama, guru BK. Guru-guru ini seharusnya melindungi anak di sekolah tapi malah justru menjadi pelaku kekerasan,”

KPAI – CNN

Sepanjang tahun 2019, KPAI mencatat sedikitnya ada 17 kasus kekerasan seksual yang terjadi dan mayoritas pelakunya merupakan oknum guru. Menyikapi hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti kasus kekerasan seksual pada anak di sekolah.

“Kalau kekerasan di pendidikan dari pengaduan yang kami terima itu terjadi penurunan, namun level kekerasannya justru meningkat dan yang agak mengerikan adalah kekerasan seksual karena terjadi peningkatan,” beber Komisioner KPAI Retno Listyarti, di Hotel Rivoli, Jl Kramat Raya Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).

KPAI mencatat mayoritas pelaku kekerasan seksual adalah guru sebesar 88 persen sedangkan sisanya 22 persen merupakan kepala sekolah. Retno menjelaskan, guru yang pernah diduga melakukan kekerasan seksual merupakan guru bimbingan konseling (BK), guru olahraga bahkan guru agama.

“Ini pelakunya adalah guru dan wali kelasnya. Mengerikannya guru-guru ini adalah guru olahraga dan guru agama, guru BK. Guru-guru ini seharusnya melindungi anak di sekolah tapi malah justru menjadi pelaku kekerasan,” sebutnya.

Lebih jauh pihaknya menyebut, kekerasan seksual terbesar terjadi di lingkungan sekolah dasar. Retno berucap kebanyakan modus kekerasan itu karena adanya iming-iming nilai bagus.

“Dari 17 kasus itu, terjadi di SD 64,70 persen, SMP 23,53 persen, dan SMA 11,77 persen. Kenapa tinggi di level SD, karena di usia ini anak mudah diiming-imingi, takut diancam oleh guru dengan nilai jelek, atau tidak naik kelas,” ucapnya.

Retno meminta pemerintah untuk lebih ketat menyeleksi tenaga pengajar. Dia juga berharap pihak sekolah lebih peka terhadap lingkungan.

Screening (penyeleksiannya) ya kayaknya harus lebih ketat, paling tidak jangan sampai mereka memilih guru yang potensi gitu. Kayak yang terakhir memang ada yang memiliki kelainan seks, secara sepintas kan kita tidak bisa lihat ya orang punya kelainan seks,” ungkapnya.

“Nah, ini penting bagaimana sekolah memiliki perlindungan termasuk CCTV, tapi yang pasti adalah bagaimana kita bisa lihat sesama guru. Ini kok kayaknya suka ngumpulin anak sekolahnya itu patut dicurigai, yang gitu-gitu lah,” tutup Retno. ****

www.cakrawalanusantaranews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pemerintah Buka Kesempatan Kepada Para Pelaku Kurupsi Untuk Dihukum Mati, Tapi Ada Syaratnya. Apa Saja Kah Syaratnya?

Share this on WhatsAppJAKARTA – CNN Didalam usulan revisi undang-undang, pemerintah bisa saja mengusulkan terkait dengan ‘hukuman mati bagi pelaku korupsi’. Namun tentu saja hal tersebut ada syaratnya. Seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) dalam kunjungan ke SMKN 57 Jakarta, dalam rangka pentas antikorupsi bersama sejumlah menterinya. “ya, […]
Presiden Jokowi

Subscribe US Now

WhatsApp chat